
Sijunjung, KMN — Nahas, seorang pemancing dinyatakan hilang terseret aliran Batang Kuantan tepatnya Jorong Subarang Ombak, Kenagarian Muaro, Kecamatan Sijunjung, Selasa (1/7). Proses pencarian turut melibatkan Tim BPBD, TNI, Polri dan masyarakat
Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, korban sempat melambaikan tangan dan berteriak minta tolong sebelumnya akhirnya hilang ditelan arus sungai. Melihat kondisi demikian sejumlah warga yang berada di lokasi berupaya menolong, namun korban tak berhasil diselamatkan dan dinyatakan hilang.
Wali Jorong Subarang Ombak, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung Rendy Dwi Putra menyebutkan, kronologi kejadian berawal ketika korban bersama dua orang rekannya berniat hendak memancing di dekat TKP, sekira pukul 17.30 Wib. Persisnya di bawah jembatan kawasan tersebut, lazim disebut Jembatan Ponton, yang merupakan jembatan utama penghubung Nagari Muaro – Silokek.
Dalam pada itu korban tiba-tiba bersikukuh hendak menyebrang karena diyakininya di seberang ada spot mancing yang lebih baik. Dua teman korban lantas mengingatkan agar korban tetap saja memancing di tempat semula, sebab kalau terjadi apa-apa rekan-rekan korban mengaku tidak bisa berenang untuk menolong.
Korban diketahui bernama lengkap Celvin Surya Pratama, 20 tahun, laki – laki, warga jorong Ranah Sigading, Nagari Padang Laweh Selatan, Kecamatan Koto VII.
Namun korban bersikukuh tetap menuju seberang dengam cara berenang. Alhasil, saat berenang korban tiba-tiba kalabakan/kehilangan kendali menerobos arus, hingga seketika itu tenggelam. Menyaksikan tragedi tersebut rekan-rekan korban selaku saksi mata saling berteriak minta pertolongan. Akhirnya sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi mencoba mencebur ke air untuk menolong.
Bahkan rekan-rekan korban sempat mengabadikan detik-detik tenggelamnya korban lewat ponsel cellularnya. Kemudian rekaman tersebut turut dijadikan petunjuk oleh tim TRC BPBD Sijunjung, TNI, Polri dan pemuda/masyarakat setempat.
‘Korban hendak pindah mancing ke seberang, namun sempat dilarang oleh rekan-rekannya,” ujar Rendy Dwi Putra.
Sekretaris BPBD Sijunjung Syatria Zali mengungkapkan proses pencarian dilakukan dengan menerjunkan lebih dari 8 orang personel BPBD dibantu sejumlah warga masyarakat. Plus dibekali sebuah perahu karet, satu unit kompresor sebagai alat bantu pernafaaan untuk tim penyelam.
Proses pencarian dilakukan dengan cara menyusuri aliran sungai dan membuat teknik gelombang seraya memeriksa area pinggir. Ratusan warga masyarakat pun turut antusias menyaksikan proses pencarian korban.
Alhasil sekira pukul 18.15 Wib korban berhasil ditemukan oleh tim penyelam yang berlokasi masih diseputatan titik tenggelam pertama kali.
“Mungkin karena baru tenggelam hingga tubuh korban didapati dalam keadaan terbenam di dasar sungai,” ujar Syatria.
Namun sayang pada saat ditemukan nyawa korban tidak dapat lagi tertolong, sebelum akhirnya dievakuasi menuju RSUD Sijunjung. (KMN-01)