Serangan Zionis Berlanjut di Tengah Krisis Kemanusiaan Gaza

Gaza, KMN –-Di tengah situasi krisis kemanusiaan yang parah, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza pada hari Kamis, 31 Juli 2025. Serangan ini semakin memperdalam krisis yang telah berlangsung berbulan-bulan, dengan jumlah korban jiwa yang terus meningkat dan distribusi bantuan kemanusiaan yang terhambat.

Korban Jiwa Terus Bertambah

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir hingga Kamis, sedikitnya 104 warga Palestina tewas dan 399 lainnya terluka. Di antara mereka, sekitar 60 orang tewas saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan insiden terpisah di mana pasukan Israel menembaki kerumunan yang menunggu bantuan di utara wilayah itu, menewaskan 30 orang.

Bulan Juli 2025 menjadi salah satu periode paling mematikan, dengan serangan Israel menewaskan sedikitnya 942 warga Gaza dan melukai lebih dari 6.000 lainnya. Secara keseluruhan, sejak konflik pecah pada Oktober 2023, jumlah korban tewas di pihak Palestina telah melampaui 60.138 jiwa, dengan lebih dari 146.269 orang terluka, menurut data yang dirilis pada 31 Juli 2025.

Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa hingga 31 Juli, sedikitnya 18.592 anak-anak termasuk di antara korban tewas.

Krisis Kemanusiaan dan Bantuan Internasional

Serangan yang tak henti-hentinya diperparah oleh blokade dan kekacauan dalam distribusi bantuan. Organisasi kemanusiaan melaporkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasar, wilayah tersebut membutuhkan 500-600 truk bantuan setiap hari. Namun, akses kemanusiaan terus dibatasi secara ketat.

Menanggapi krisis yang memburuk, sejumlah negara dan organisasi internasional berupaya mengirimkan bantuan:

• Prancis mengumumkan akan mengirimkan 40 ton bantuan kemanusiaan melalui udara mulai Jumat, 1 Agustus 2025.

• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan 10 truk berisi pasokan medis penting pada 30 Juli, dengan rencana pengiriman lebih lanjut.

• Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab juga kembali mengirimkan bantuan melalui udara untuk meringankan kelaparan.

Sebuah sistem pengiriman bantuan baru yang didukung oleh Amerika Serikat yang diluncurkan pada akhir Mei telah menuai kritik karena dinilai menciptakan kondisi yang berbahaya bagi warga sipil yang mencari bantuan.

Penarikan Pasukan Israel

Pada hari yang sama dengan serangan besar-besaran, militer Israel mengumumkan telah mulai menarik pasukannya dari Jalur Gaza, termasuk penarikan Divisi ke-98. Penarikan ini dilakukan setelah berakhirnya operasi “Kereta Gideon” yang dimulai pada awal Mei 2025 dan dinilai gagal mencapai tujuan yang dicanangkan.

Perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023 setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza dengan dalih untuk melenyapkan Hamas. (KMN-01)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *