Limbad Ditahan Petugas Arab Saat Umrah

KMN – Waduh. Pesulap Indonesia Limbad diinformasikan ditahan pihak Keimigrasian Arab Saudi ketika hendak menunaikan ibadah Umrah. Hal ini dikarenaka perawakan Limbad tidak lazim (aneh), muka garang, kuku panjang, bergigi taring, serta cendrung diam.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) buka suara soal hebohnya kabar pesulap Limbad ditahan di keimigrasian Arab Saudi. Kabar tersebut awalnya datang dari komika Abdur Rasyad di sebuah podcast pada (30/6) lalu.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah belum menerima pengaduan atau mendapat notifikasi dari otoritas Arab Saudi terkait peristiwa ini.

Menurut Judha, biasanya otoritas Arab Saudi selalu akan memberikan notifikasi atau pemberitahuan apabila ada WNI yang bermasalah, atau ditahan.

Sementara itu berdasarkan pantauan Kemlu RI, Limbad juga mengonfirmasi bahwa dirinya tidak ditahan oleh keimigrasian Arab Saudi. Kemudian pihak Limbad meluruskan kabar soal penahanan dirinya oleh imigrasi Arab Saudi.

Melalui pesan singkat, Limbad membenarkan bahwa dirinya memang sempat tertahan di imigrasi Bandara Abdul Aziz. Bukan ditahan karena sesuatu kesalahan.

Diakui, Ia awalnya ditempatkan di ruangan khusus dan banyak mendapatkan pertanyaan dari petugas.

Namun dari pihak imigrasi Arab tidak percaya begitu saja karena melihat gigi taring Limbad. Penanpilan demikian tidak mencerminkan seorang muslim secara wajar.

Singkat cerita, Limbad pun kemudian didengarkan ayat-ayat suci Alquran sampai 30 juz oleh pihak imigrasi.

Hal ini ternyata membuat petugas kebingungan karena Limbad malah tampak menikmati lantunan ayas suci Al Quran hingga membuat Limbad tertidur.

Apalagi, saat Limbad diminta membacakan ayat suci Al-Qur’an secara random, Limbad pandai baca Al Quran.

Dengan begitu, pihak imigrasi akhirnya yakin bahwa Limbad benar-benar seorang muslim. Selanjutnya dibebaskan oleh pihak imigrasi dan berpelukan haru.

Saat beribadah di Madinah dan Makkah Limbad pun sempat mendapat pengawalan khusus pihak Kerajaan Arab Saudi. (KMN-01)