Hizbullah Tolak Pelucutan Senjata: Qassem Sebut Itu Menguntungkan Israel

Beirut, KMN – Dalam pidato berapi-api yang disiarkan televisi, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, dengan tegas menolak proposal pelucutan senjata kelompoknya, Kamis (31/7).  Ia menilai desakan tersebut hanya akan menguntungkan Israel dan melemahkan kedaulatan Lebanon.

Mereka yang menyerukan penyerahan senjata pada dasarnya menuntut penyerahan senjata kepada Israel… Kami tidak akan tunduk kepada Israel,” tegas Qassem. Ia juga menuding para pendukung pelucutan senjata, baik dari dalam maupun luar negeri, sebagai pihak yang “melayani proyek Israel.”

Latar Belakang Proposal AS

Penolakan Qassem merupakan respons langsung terhadap proposal Amerika Serikat yang disampaikan oleh utusan khusus, Thomas Barrack, saat berkunjung ke Beirut pada awal Juli. Proposal itu menyerukan pelucutan penuh senjata Hizbullah dalam waktu empat bulan, dengan imbalan:

• Penarikan pasukan Israel dari beberapa pos di Lebanon selatan

• Penghentian serangan udara Israel

Namun, Hizbullah menilai tawaran itu sebagai bentuk tekanan sepihak. Qassem menekankan bahwa senjata Hizbullah semata-mata digunakan untuk melawan agresi Israel, bukan untuk campur tangan dalam politik domestik Lebanon.

Posisi Pemerintah Lebanon

Sementara itu, pemerintah Lebanon melalui Presiden Joseph Aoun merespons dengan menawarkan solusi komprehensif, termasuk:

• Penghentian segera permusuhan Israel

• Penarikan penuh dari wilayah Lebanon

• Pembebasan tahanan Lebanon

Sebelum semua itu tercapai, pemerintah menolak membahas perlucutan senjata Hizbullah lebih lanjut.

Kekhawatiran dan Ancaman AS

Amerika Serikat menekan Beirut agar segera mengeluarkan keputusan kabinet resmi yang menyatakan komitmen untuk melucuti Hizbullah, sebagai prasyarat untuk negosiasi gencatan senjata dengan Israel. Qassem menanggapi tekanan itu dengan menuduh AS mengancam akan “mencaplok Lebanon ke Suriah” jika tuntutan mereka tak dipenuhi.

Meski secara publik Hizbullah menolak pelucutan senjata, beberapa laporan menyebutkan kelompok tersebut diam-diam telah mempertimbangkan pengurangan senjata secara terbatas. (KMN-01)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *