
Washington, KMN — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meluapkan kemarahannya karena Israel masih menyerang Ibu Kota Iran, Teheran pada Selasa (24/6).
Dimana serangan Israel terhadap Iran ini terjadi ketika tahapan gencatan senjata telah dimulai.
Tindakan Israel tersebut membuat Donald Trump merasa frustasi hingga mengeluarkan kata-kata makian saat diwawancarai sejumlah wartawan televisi nasional negara Amerika.
Israel, kata Trump, telah merusak kesepakatan gencatan senjata tersebut hanya beberapa jam setelah pengumumannya.
Gencatan senjata yang ditengahi oleh AS dan Qatar ditetapkan mulai berlaku terhitung Senin (23/6) malam setelah berhari-hari terjadi serangan rudal intensif antara kedua musuh bebuyutan tersebut.
Gelombang serangan terakhir Israel menargetkan infrastruktur militer Iran di dekat Isfahan, yang memicu serangan balasan dengan pesawat nirawak oleh Teheran.
“Iran melanggar gencatan senjata, tetapi Israel juga melanggarnya”, kata Trump, dikutip dari Al Jazeera.
“Jadi saya tidak senang dengan mereka. Saya juga tidak senang dengan Iran. Namun saya benar-benar tidak senang jika Israel keluar pagi ini,” ungkap Trump dengan nada marah.
Trump mengaku dirinya telah berusaha membuat Israel untuk tetap tenang, tetapi dirusak begitu saja oleh rezim Zionis.
“Israel, segera setelah kami membuat kesepakatan, mereka keluar dan menjatuhkan banyak bom, yang belum pernah saya lihat sebelumnya,” ucap Trump.
Kemarahan Trump kembali memuncak saat dirinya berada di Gedung Putih dan akan melakukan pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda.
“Kita memiliki dua negara yang telah bertempur begitu lama dan keras sehingga mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan,” ucapnya lagi.
Padahal sebelumnya ia membangga-banggakan dirinya bisa menghentikan konflik yang tengah berlangsung antara Iran VS Israel.
Trump dengan bangganya menyebut bahwa ia telah berjasa dalam ‘menghancurkan’ situs nuklir Iran.
“Baik Israel maupun Iran sama-sama ingin menghentikan Perang,” kata Trump.
“Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk Menghancurkan semua fasilitas dan kemampuan Nuklir, dan kemudian, MENGHENTIKAN PERANG!” ucapnya lagi.
Trump juga memuji keterampilan perdagangan Iran dan memperkirakan negara itu akan melakukan lebih banyak bisnis dengan dunia.
“Mereka tidak akan memiliki pengayaan dan mereka tidak akan memiliki senjata nuklir. Mereka akan menjadi negara perdagangan yang hebat,” kata Trump, dikutip dari Iran International.
“Mereka punya banyak minyak. Mereka akan baik-baik saja,” imbuhnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel menyetujui usulan gencatan senjata Presiden AS Donald Trump dalam sebuah pernyataan pada Selasa (24/5) pagi.
Pernyataan dari kantor Netanyahu mencatat bahwa ia menyetujui gencatan senjata karena Israel telah mencapai semua tujuan perangnya.
“Dalam Operasi ‘Rising Lion’, Israel mencapai keberhasilan bersejarah yang monumental dan menempatkan dirinya sejajar dengan kekuatan besar dunia,” bunyi pernyataan itu, dikutip dari The Jerusalem Post.
Ditambahkannya, Israel akan “menanggapi dengan tegas” setiap potensi pelanggaran gencatan senjata.
Sementara itu, Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir mengatakan militer telah “mencapai akhir babak penting, tetapi kampanye melawan Iran belum berakhir”.
Zamir mengatakan bahwa fokus militer adalah kembali ke Gaza untuk membawa pulang sandera Israel dan “membubarkan kekuasaan Hamas,” menurut pernyataan militer.
Di sisi lain, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Iran akan menghormati gencatan senjata dengan Israel selama Israel menghormatinya.
Pezeshkian juga mengatakan Iran terbuka untuk berdialog dan akan melindungi kepentingan rakyat Iran di meja perundingan, demikian laporan media Nournews Iran. (KMN-01).