KMN, Damaskus – Ratusan nyawa melayang dalam bentrokan berdarah di Sweida, Suriah Selatan, ketika milisi Druze dan kelompok Badui bersenjata saling serang.
Di tengah konflik internal yang semakin memanas, Israel secara tiba-tiba melancarkan serangan udara terhadap posisi militer Suriah, dengan alasan melindungi suku Druze.
Padahal militer Suriah dalam kejadian ini berinisiatif untuk menengahi guna memgantisipasi berjatuhan korban lebih banyak. Secara sepihak, Israel memgklaim bahwa militer Suriah membela kelompom badui.
Alhasil sebuah gedung pertahanan militer Suriah hancur lebur lewat serangkaian serangan udara (bom) dahsyat oleh Zionis Israel, Rabu (16/7). Atas kejadian ini situasi di Timur Tengah kembali tegang, memanas.
Serangan udara Israel ke Suriah turut mendapat kecaman keras dari Arab Saudi hingga Arab Saudi menyatakan siap untuk berlawanan dengan Israel. Serangan ke Damaskus Suriah dinilai sebuah tindakan kesewenang-wenangan dan tidak dapat dibenarkan.
Langkah ini menimbulkan tanda tanya besar terkait apa motif sebenarnya di balik serangan Israel ke Suriah. Apa Israel ada hubungan kusus dengan suku Druze hingga memutuskan membela sedemikian rupa.
Benyamin Netanyahu menegaskan bahwa suku Druze memang ada hubungan baik dengan Israel makanya harus mendapat pembelaan jika diserang. (KMN-01)